Sabtu, 20 Oktober 2012

Metode Riset : MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN


Jurnal


ANALISIS JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA PEKARYA DENGAN WORK SAMPLING DI UNIT LAYANAN GIZI PELAYANAN KESEHATAN

M.Waseso Suharyono1, Wiku B.B Adisasmito2
1 Bagian Pelayanan Kesehatan Sint Carolus, Jakarta
2Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta

 

Abstrak 

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode work sampling. Sampel penelitian adalah seluruh pekerja (13 orang) di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terhadap kegiatan pekerja di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus selama 7 hari berturut-turut (9-15 Juni 2005). Data dianalisis dengan menggunakan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN). Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa produktifitas atau penggunaan waktu produktif terhadap waktu kerja dalam satu  shift kerja adalah 43,57 % dan penggunaan waktu produktif terhadap total waktu kegiatan dalam satu hari kerja 53,36 %. Kegiatan langsung tenaga pekarya di layanan gizi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus pada waktu pagi hari 24,93%, sedangkan pada waktu kerja sore lebih rendah sebesar 17,94%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan waktu produktif tenaga pekarya masih rendah. Berdasarkan penggunaan waktu produktif dibutuhkan 8 tenaga pekarya, dan berdasarkan metode WISN hanya dibutuhkan 7 tenaga pekarya. Kesimpulan: Jumlah optimal kebutuhan tenaga pekarya yang dibutuhkan di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus sebanyak 7 orang tenaga pekarya. Hal ini menunjukkan adanya kelebihan jumlah tenaga pekarya Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus sebanyak 6 orang.
Kata Kunci: beban kerja, work sampling.


Jurnal 2


ANALISIS SISTEM PELAYANAN KESEHATAN KARYAWAN SECARA SWADANA DIBANDING SWAKELOLA DI RUMAH SAKIT YOS SUDARSO PADANG

Pratikno A1, Machud R2, Busuddin H3.
1. Mahasiswa Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang.4
2. Guru Besar Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang.
3. Staf Pengajar Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang.


Abstrak

Saat ini biaya pelayanan kesehatan menjadi masalah bagi banyak negara dan organisasi, begitu juga bagi rumah sakit. Kami mendapatkan data pada tahun 2009 umntuk pelayanan kesehatan karyawan rumah sakit sebesar Rp 585 675 413 . Biaya tersebut lebih besar bila disbanding bila dilakukan system swadana yakni sekitar Rp 200.000.000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui system mana yang lebih baik untuk menangani pelayanan kesehatan karyawan rumah sakit, swadana atau swakelola. Metode yang digunakan adalah kombinasi studi pontong lintang dan time linear. Data tahun 2008-2010 dievaluasi baik biaya rawat inap, rawat jalan,l dan dengan metode time series forcasting diprediksi biaya yang akan dikeluarkan pada tahun 2011. Data tersebut dibandingkan dengan besar premi bila dikelola dengan system swadana pada tahun 2011. Pada tahun 2008 didapatkan 2817 kunjungan rawat jalan dengan rata-tara 234,75 kunjungan perbulan, tahun 2001 ada 2640 kunjungan, dan 2010 ada 2093 kunjungan dengan rata-tata 174, 42 pasien perbulan (p = 0,000). Pasien rawat inap tercatat 78 orang pada tahun 2008 dengan rata-rata 6,16 pasien per bulan, 2009 sebanyak 88 pasien dengan rata-rata 7,33, dan 2010 terdapat 61 pasien dengan rata-rata 5,08 pasien (p = 0,04). Pada tahun 2008 dikeluarkan biaya sebesar Rp 527.318.654, tahun 2009 sebesar Rp 585.675.413 dan tahun 2010 sebesar Rp 528.295.935 (p = 0,62). Analisa Kolmogorf-smearnof digunakan untuk membedakan mana system yang lebih efisien swadana atau swakelola. Studi ini mendapatkan system swadana lebih efisien dibanding swakelola (p=0,000). Kesimpulan Sistem swadana lebih efisien dibanding swakelola.
Kata kunci : biaya, kesehatan, karyawan , rumah sakit


 Jurnal 3


PERSEPSI DAN PENGARUH SISTEM PEMBAGIAN JASA PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT JIWA MADANI

Nofrinaldi1, Andreasta Meliala2, Adi Utarini2,3
1Rumah Sakit Jiwa Madani, Sulawesi Tengah
2Minat Manajemen Rumahsakit, UGM, Yogyakarta
3Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta


Abstrak

Penelitian kuasi-eksperimental ini menggunakan rancangan pre dan post test, tanpa kelompok kontrol. Subjek adalah seluruh staf rumah sakit (n=202). Variabel independennya adalah revisi sistem insentif dan persepsi staf terhadap sistem insentif tersebut, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja dokter (yaitu presensi, jumlah pasien, jumlah visite) dan kinerja staf (kualitas pekerjaan, beban kerja, efektivitas biaya dan inisiatif). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan dokumen yang tersedia. Analisis deskriptif dan uji paired t-test dan product moment correlation digunakan dalam analisis data. Hasil: Revisi sistem insentif menyebabkan penurunan bermakna persepsi keseluruhan terhadap sistem insentif (1,7%) dan peningkatan bermakna dalam kinerja dokter sebesar 6.7%. Persepsi staf berkorelasi bermakna dengan kinerja staf, dengan korelasi tertinggi pada dokter (r 0,88). Pada perawat, revisi sistem insentif tersebut justru menurunkan persepsi mereka terhadap aspek keadilan dan persepsi keseluruhan, serta sistem insentif tersebut tidak mempengaruhi kinerjanya. Kesimpulan: Revisi sistem insentif menurunkan persepsi staf, yang selanjutnya berkorelasi dengan kinerjanya.
Kata Kunci: sistem insentif, persepsi dan kinerja staf


Latar Belakang 

 

Dalam Sistem Kesehatan Nasional diebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum, Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu dan merata yang dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat. Untuk mengetahui penilaian konsumen tentang kualitas pelayanan tenaga medis, paramedic dan penunjang medis, serta kepuasan yang dapat dirasakannya. Hal ini penting sebagai acuan dalam pembenahan pelayanan agar dapat memberikan kepuasan optimal. 
  
Kepustakaan 
 1. Dessler, G. Manajemen Personalia. Ed. 3.Penerbit Erlangga. 1984; 3: 697.
 2. Handoko, H. Manajemen Personalia DanSumber Daya Manusia. BPFE, Yogyakarta.1996; 2:258.
 3. Aditama, T.Y. Manajemen Administrasi RS. Ed.2. Universitas Indonesia. Jakarta. 2002: 371.
 
 1. Stalker P, Millennium Development Goals, Let Speak Out for MDGs: Achieving the Millennium Development Goals in Indonesia . MDG Thematic Working Groups. Kementrian Perencanaan Pembangunan & kepala Badan Perencnaan Pembangunan Nasional .2008.1-36.
             2. Kurnia l. Anggaran Kesehatan Jauh Dari Standr. Kompas, [on line]: http://nasional.kompas.com/read/2009/01/06/03445334. 2009
             3. UNDP. Millenium Development Goals,UNDP. [on line]: http://www.en.wikipedia.org/wiki/millenium-development-goals.2010.
 
1. Toddaro, Michael. Economic Development, Eight Edition, Addison-Wesley, USA. 2002.
            2. Kuntjoro, Mudrajad. Ekonomi Pembangunan, AMP-YKPN, Yogyakarta, 2003.
            3. Parkin, Michael, Bade, Robin. Modern Macroeconomic, Sixth Edition, Prentice-Hall, Canada.2004.
 
Deni Harbiyanto
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan
FK UGM, Yogyakarta
Nama  : Aranita Devista
NPM   : 11209516
Kelas   : 3EA11
MK     : Metode Riset ( Review Jurnal / Analisis Jurnal )


 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar